Selasa, 02 Desember 2008

Selamatkan Gunung Kendeng!


Tolak Pembangunan Pabrik Semen di Jawa Tengah!

Rencana pembengunan pabrik semen gresik di pegunungan kendeng mengancam kelestarian sumber mata air yang berfungsi untuk pengairan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Pegunungan kendeng juga mempunyai banyak situs bersejarah seperti: Petilasan Prabu Anglingdarma, Petilasan Ki Ageng Giring, Pertapaan Watu Payung, Makam Syeh Jangkung / Saridin, Makam Sunan Prawoto, Sumur Nagaraja, Talang Tumenggung, Pintu Gerbang Majapahit dan masih banyak lagi. Selain itu pegunungan kendeng juga masih terdapat satwa-satwa yang dilindungi seperti: burung merak, kijang / rusa, ayam hutan, udang gua, kelelawar dan berbagai burung yang sudah langka. Pembangunan pabrik semen gresik juga akan menggusur lahan-lahan pertanian yang selama ini banyak digarap oleh sedulur sikep atau wong samin.

Pembangunan pabrik semen di pegunungan kendeng tidak hanya mengancam kelestarian alam dan sumber pangan tetapi juga mengancam kelestarian sejarah dan budaya.

Saat ini di pegunungan kendeng banyak berkeliaran calo-calo tanah yang sebagian besar dari mereka adalah pejabat desa. Mereka juga melibatkan centeng-centeng atau tukang pukul yang tidak segan-segan melakukan intimidasi terhadap masyarakat yang menolak rencana pembangunan pabrik semen. Semisal pada awal bulan november 2008, seorang warga di daerah kedumulyo mendapat ancaman dari beberapa orang pro pabrik semen ketika dia sedang berada di sawah. Bunyi ancaman itu, " Ono wineh koyo ngene iki, dibabut wae! " ( Ada benih seperti ini, dicabut saja! ) Nada ancaman itu kalau dipahami lebih dalam bisa berarti menyingkirkan si korban entah dari desa itu atau lebih jauh lagi di bunuh.

Gaya developmentalism orde baru masih kuat mengakar disana. Kebebasan menentukan pilihan masih menjadi ancaman bagi orang-orang yang ingin melestarikan hegemoni kekuasaan yang jelas-jelas telah menindas rakyat Indonesia selama puluhan tahun.