
Tolak Pembangunan Pabrik Semen di Jawa Tengah!

Pembangunan pabrik semen di pegunungan kendeng tidak hanya mengancam kelestarian alam dan sumber pangan tetapi juga mengancam kelestarian sejarah dan budaya.
Saat ini di pegunungan kendeng banyak berkeliaran calo-calo tanah yang sebagian besar dari mereka adalah pejabat desa. Mereka juga melibatkan centeng-centeng atau tukang pukul yang tidak segan-segan melakukan intimidasi terhadap masyarakat yang menolak rencana pembangunan pabrik semen. Semisal pada awal bulan november 2008, seorang warga di daerah kedumulyo mendapat ancaman dari beberapa orang pro pabrik semen ketika dia sedang berada di sawah. Bunyi ancaman itu, " Ono wineh koyo ngene iki, dibabut wae! " ( Ada benih seperti ini, dicabut saja! ) Nada ancaman itu kalau dipahami lebih dalam bisa berarti menyingkirkan si korban entah dari desa itu atau lebih jauh lagi di bunuh.
Gaya developmentalism orde baru masih kuat mengakar disana. Kebebasan menentukan pilihan masih menjadi ancaman bagi orang-orang yang ingin melestarikan hegemoni kekuasaan yang jelas-jelas telah menindas rakyat Indonesia selama puluhan tahun.